Angklung, by www.angklung-udjo.co.id |
satuindonesia45.blogspot.co.id- Kesenian dan pertunjukan, dua hal yang sangat penting dan kental akan nilai-nilai moral dan budaya suatu masyarakat termasuk Kabupaten Garut. Dalam kedudukannya di lingkungan Jawa bagian Barat yang memegang teguh budaya kesundaan, rupanya
Kabupaten Garut juga senantiasa terus mempertahankan serta memelihara berbagai
budaya asli Jawa Barat salah satunya adalah Angklung dan tentunya dengan
disertai modifikasi beberapa hal yang bersifat khas yang menunjukkan jati diri
Garut pada khususnya.
Angklung adalah alat musik khas provinsi Jawa
Barat yang terbuat dari bambu dan cara memainkannya adalah dengan digoyangkan.
Saat ini, alat musik unik ini benar-benar telah menjadi trend dan banyak disukai oleh wisatawan asing karena suara merdu
yang dihasilkannya. Garut sebagai kabupaten yang tetap memegang teguh kesenian
khas daerah pasundan tentunya juga memiliki angklung, bahkan Garut memeliki
beberapa jenis angklung yang menjadi ciri khasnya sendiri. Berikut adalah
angklung-angklung khas Garut yang selalu dipamerkan dan diperkenalkan
diberbagai acara, termasuk pada pawai kebudayaan saat perayaan Ulang tahun
garut ke-203 beberapa hari ke belakang.
1. Angklung Badeng
Badeng, by www.datasunda.org |
Sama seperti angklung lainnya, Angklung Badeng
juga merupakan alat musik bambu yang digoyangkan sehingga menghasilkan suara
yang merdu. Dahulu, sekitar abad ke-16 atau 17, kesenian Angklung Badeng ini
digunakan sebagai media dakwah agama Islam melalui syair yang dinyanyikan
bersama permainan alat musik ini. Namun, masyarakat setempat mengatakan bahwa
sebelum masuknya Islam, Angklung Badeng dimainkan dalam acara-acara yang
berhubungan dengan ritual penanaman padi.
Acara kesenian Angklung Badeng sering diiringi
dengan lag-lagu yang mengandung nilai-nilai islami dan nasihat-nasihat
berbahasa Sunda bercampur Arab. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan
atraksi kesaktian masyarakat berupa kekebalan tubuh.
Jika anda ingin melihat seni pertunjukan
Angklung Badeng, anda bisa menyaksikannya di Desa Sanding, Kecamatan
Malangbong, Kabupaten Garut.
2. Bangklung
Bangklung, Disbudpar Garut |
Kesenian angklung yang satu ini merupakan perpaduan dari seni Terebang (jenis alat musik tepuk yang menyerupai rebana) dengan seni Angklung Badud. Nama “Bangklung” dicetuskan oleh R. Rukasa Kartaatmadja, Ketua Seksi Kebudayaan Kebupaten Garut dengan mengambil suku kata terakhir dari kedua kesenian tersebut.
Awalnya, kesenian tersebut berfungsi untuk menghibur masyarakat dengan
lantunan Shalawat Nabi yang diiringi tabuhan Terebang. Kini, seni Bangklung
juga memainkan lagu-lagu berbahasa Sunda seperti Soleang, Anjrag, Buncis, dan
Tokecang. Dalam pertunjukannya, terdapat tarian yang menggambarkan perilaku
masyarakat ketika mengolah sawahnya.
Penabuh Terebang dan Angklung Badud
menggunakan busana Baju Kampret, Celana Sontog, dan Totopong. Para penari juga
menggunakan busana yang sama, hanya berbeda warna. Hal ini untuk membedakan
pemberian tugas yang diperankan.
Bangklung tumbuh pertama kali di Kampung
Babakan Garut, Desa Cisero, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.
Nah, itulah kesenian angklung yang khas
dimiliki oleh Kabupaten Garut. Jika anda tertarik untuk menonton
kesenian-kesenian tersebut, anda bisa langsung saja datang ke Kabupaten Garut
dan tidak menutup kemungkinan, anda juga bisa belajar cara memainkannya.
Menarik bukan?