Jumat, 16 Desember 2016

Penghapusan Subsidi BBM Premium pada APBN 2017: Antara Masyarakat dan Kesejahteraannya

Sumber :http://www.suarajakarta.co
satuindonesia45.blogspot.co.id- Baru-baru ini Indonesia sedang menghadapi keluhan masyarakat terkait keinginan mereka untuk menganggarkan kembali subsidi BBM premium pada APBN 2017 yang sebelumnya dihapuskan. Segala bentuk protes masyarakat terhadap kebijakan tersebut tidak bisa dibiarkan, apalagi menjelang APBN 2017 mendatang. Penghapusan subsidi BBM (dalam hal ini premium) bukanlah malapetaka, melainkan sebuah keuntungan besar yang dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat dengan adanya pengalihan dana subsidi BBM  demi mewujudkan subsidi tepat sasaran dalam rangka mengoptimalkan pengeluaran negara pada APBN 2017, sehingga terciptanya kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Sekilas Mengenai BBM

Berdasarkan pasal 1 ayat(4) UU no.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi. Dalam pendistribusiannya, BBM diperjualbelikan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan trasportasi disertai dengan subsidinya.  Namun, subsidi BBM (premium) rupanya membuat pemerintah kewalahan dalam menangani masalah keuangan negara. Bisa dibayangkan, minyak bumi bersubsidi tersebut notabene merupakan sumber daya yang sulit untuk didapat karena memerlukan banyak uang untuk mengeksplorasinya, bahkan sampai harus mengimpor dari negara lain, namun pemerintah harus menjualnya kembali dengan harga yang lebih rendah kepada masyarakat. Tentunya hal itu tidak akan menambah pemasukan, yang terjadi hanyalah penambahan hutang pemerintah kepada negara lain.

Kenapa Subsidi BBM (Premium) Harus Dihapus?

Sumber : http://katadata.co.id/
Subsidi pemerintah telah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab (tidak tepat sasaran). Tentunya ini menjadi alasan pemerintah yang paling kuat dalam menghapuskan subsidi BBM. Mari lihat ilustrasi disamping. Dikutip dari katadata.co.id, pada tahun 2013, tercatat 53% pemakai bahan bakar minyak bersubsidi merupakan kalangan mobil pribadi (kalangan menengah ke atas). Itu artinya, berdasarkan infografik di samping, lebih dari Rp100 triliun subsidi BBM dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Sedangkan sisanya dikonsumsi oleh sepeda motor (40%) serta angkutan umum (3%) yang merupakan transportasi masyarakat menengah ke bawah. Seharusnya, subsidi BBM hanya diberikan kepada pengendara motor dan angkutan umum saja, karena notabene mereka merupakan masyarakat menengah ke bawah. Terbukti bahwa pemakaian BBM bersubsidi tidak tepat sasaran.

Hal tersebut semakin diperparah dengan banyaknya penyelewangan yang melibatkan BBM bersubsidi. Berdasarkan data dari bphmigas.go.id, hingga Desember 2015 terdapat 454 kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi. Dengan adanya subsidi, masyarakat dapat membeli dan menimbun BBM dalam jumlah besar serta menjualnya setelah kenaikan harga BBM, bahkan dijual ke negara lain dengan harga yang fantastis. Ini benar-benar merugikan negara, dan semakin memperjelas bahwa pemberian anggaran subsidi BBM premium pada APBN 2017 tidak diperlukan. 

Alasan lain dihapuskannya subsidi BBM adalah agar masyarakat tidak bergantung pada minyak yang merupakan energi tak terbarukan. Jika subsidi tetap diberikan, maka masyarakat akan secara bebas membeli BBM bersubsidi tanpa batas (karena murah). Hal ini akan menyebabkan ketergantungan masyarakat serta terhambatnya penemuan inovasi-inovasi energi alternatif pengganti BBM. Bahkan setelah habis, masyarakat akan menderita karena tidak ada energi lain yang dapat menggantikan BBM. Jadi, salah satu langkah untuk menghilangkan ketergantungan tersebut adalah dengan menghapus subsidi BBM. Dengan mahalnya harga BBM, selain mengoptimalkan perekonomian, pemerintah juga dapat menghemat minyak yang semakin lama semakin menipis serta dapat mendorong masyarakat untuk terus berinovasi menemukan energi alternatif lain pengganti BBM

Alokasi Dana Subsidi BBM

Salah satu alasan masyarakat tidak ingin subsidi dihapuskan adalah ketakutan mereka akan kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun, dalam APBN 2017 sesungguhnya subsidi BBM premium tidak tepat sasaran itu didesain ulang sehingga lahirlah bentuk subsidi yang benar-benar tepat sasaran. Penghapusan dana subsidi BBM bukan berarti dana tersebut dipakai oleh pejabat-pejabat negeri, melainkan dana tersebut akan dialokasikan pada bidang-bidang yang lebih produktif serta lebih tepat sasaran demi mewujudkan perekonomian Indonesia yang terintegritas serta memajukan kesejahteraan umum sesuai dengan cita-cita negara pada alinea IV Pembukaan UUD NRI 1945. 

Sumber : http://katadata.co.id/
Berdasarkan APBN 2017, dana yang semula dipakai untuk subsidi BBM akan dialokasikan ke bidang yang lebih produktif dan tepat sasaran. Dana subsidi BBM akan dialihkan pada pembangunan infrastruktur negara. Kita dapat bercermin pada kenaikan harga BBM tahun 2015. Walaupun hanya naik Rp2.000,- namun hal tersebut dapat menunjang berbagai pembanguan di negeri kita (lihat ilustrasi). Apalagi saat APBN 2017 yang merupakan penyempurnaan pada APBN tahun-tahun sebelumnya. Bisa dibayangkan berapa banyak infrastruktur yang dapat pemerintah perbaiki. Selain itu, subsidi BBM akan dialokasikan juga untuk mengoptimalkan pemberian subsidi di bidang lain, yaitu menunjang kesejahteraan masyarakat miskin seperti pembiayaan Kartu Indonesia Sejahtera, beras sejahtera (Rastra), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta berbagai skema kesejahteraan lainnya. Yang paling menggembirakan adalah pada alokasi dana desa. Berdasar dokumen Nota Keuangan (NK) dan RAPBN 2017, alokasi dana desa tahun 2017 naik 27,7% (Rp47 triliun) dari tahun 2016 dengan dana mencapai Rp60 triliun (Rp800 juta/desa).

Penutup

Masihkah anda setuju BBM premium di subsidi? Semoga dengan adanya tulisan ini dapat lebih menyadarkan masyarakat akan pentingnya penghapusan subsidi premium demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Jika sudah demikian, yang harus dilakukan adalah mengawal seluruh anggaran yang sudah dialokasikan pada APBN 2017 agar lebih efisien, efektif dan tepat sasaran. Dan itu merupakan agenda bersama seluruh pihak di tanah air tercinta.

(Untuh lebih jelasnya, silakan lihat video berikut)


Daftar Pustaka

Anjangi, Leafy. 2015. Kemana Pengalihan Dana Subsidi BBM. Diakses dari: http://katadata.co.id/infografik/2015/05/27/kemana-pengalihan-dana-subsidi-bbm pada hari Rabu, 14 Desember 2016 pukul 21.05 WIB.

Ariyanti, Fiki. 2016. Kemenkeu Alokasikan Dana Rp 1 Miliar per Desa di 2017. Diakses dari: http://bisnis.liputan6.com/read/2552671/kemenkeu-alokasikan-dana-rp-1-miliar-per-desa-di-2017 pada hari Rabu, 14 Desember pukul 16.22 WIB.

BPH Migas. 2015. Penyalahgunaan BBM 2015, 454 Kasus Telah Diberikan Keterangan Ahli. Diakses dari: http://www.bphmigas.go.id/berita/penyalahgunaan-bbm-2015-454-kasus-telah-diberikan-keterangan-ahli pada hari Kamis, 15 Desember 2016 pukul 23.11 WIB.

Cakti, Gita Arwana (Ed). 2016. Wajah Baru Subsidi Energi 2017. Diakses dari: http://koran.bisnis.com/read/20160922/251/586010/wajah-baru-subsidi-energi-2017 pada hari Jumat, 16 Desember 2016 pukul 16.53 WIB.

Kahfi, Muhammad. 2014. Rp 100 Triliun Subsidi BBM Dinikmati Pengguna Mobil Pribadi. Diakses dari: http://katadata.co.id/infografik/2014/06/06/separoh-subsidi-bbm-dinikmati-oleh-pengguna-mobil-pribadi pada hari Kamis, 15 Desember 2016 pukul 22.44 WIB.

Kementrian Keuangan. 2016. APBN 2017. Diakses dari: http://www.kemenkeu.go.id/apbn2017 pada hari Rabu, 14 Desember 2016 pukul 12.44 WIB.

Kamis, 25 Februari 2016

Angklung "Pituin" Garut

Angklung, by www.angklung-udjo.co.id

satuindonesia45.blogspot.co.id-
Kesenian dan pertunjukan, dua hal yang sangat penting dan kental akan nilai-nilai moral dan budaya suatu masyarakat termasuk Kabupaten Garut. Dalam kedudukannya di lingkungan Jawa bagian Barat  yang memegang teguh budaya kesundaan, rupanya 
Kabupaten Garut juga senantiasa terus mempertahankan serta memelihara berbagai budaya asli Jawa Barat salah satunya adalah Angklung dan tentunya dengan disertai modifikasi beberapa hal yang bersifat khas yang menunjukkan jati diri Garut pada khususnya.

Angklung adalah alat musik khas provinsi Jawa Barat yang terbuat dari bambu dan cara memainkannya adalah dengan digoyangkan. Saat ini, alat musik unik ini benar-benar telah menjadi trend dan banyak disukai oleh wisatawan asing karena suara merdu yang dihasilkannya. Garut sebagai kabupaten yang tetap memegang teguh kesenian khas daerah pasundan tentunya juga memiliki angklung, bahkan Garut memeliki beberapa jenis angklung yang menjadi ciri khasnya sendiri. Berikut adalah angklung-angklung khas Garut yang selalu dipamerkan dan diperkenalkan diberbagai acara, termasuk pada pawai kebudayaan saat perayaan Ulang tahun garut ke-203 beberapa hari ke belakang.



      1.      Angklung Badeng

Badeng, by www.datasunda.org

Sama seperti angklung lainnya, Angklung Badeng juga merupakan alat musik bambu yang digoyangkan sehingga menghasilkan suara yang merdu. Dahulu, sekitar abad ke-16 atau 17, kesenian Angklung Badeng ini digunakan sebagai media dakwah agama Islam melalui syair yang dinyanyikan bersama permainan alat musik ini. Namun, masyarakat setempat mengatakan bahwa sebelum masuknya Islam, Angklung Badeng dimainkan dalam acara-acara yang berhubungan dengan ritual penanaman padi.

Acara kesenian Angklung Badeng sering diiringi dengan lag-lagu yang mengandung nilai-nilai islami dan nasihat-nasihat berbahasa Sunda bercampur Arab. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan atraksi kesaktian masyarakat berupa kekebalan tubuh.

Jika anda ingin melihat seni pertunjukan Angklung Badeng, anda bisa menyaksikannya di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.


      2.      Bangklung
Bangklung, Disbudpar Garut


Kesenian angklung yang satu ini merupakan perpaduan dari seni Terebang (jenis alat musik tepuk yang menyerupai rebana) dengan seni Angklung Badud. Nama “Bangklung” dicetuskan oleh R. Rukasa Kartaatmadja, Ketua Seksi Kebudayaan Kebupaten Garut dengan mengambil suku kata terakhir dari kedua kesenian tersebut.

Awalnya, kesenian tersebut  berfungsi untuk menghibur masyarakat dengan lantunan Shalawat Nabi yang diiringi tabuhan Terebang. Kini, seni Bangklung juga memainkan lagu-lagu berbahasa Sunda seperti Soleang, Anjrag, Buncis, dan Tokecang. Dalam pertunjukannya, terdapat tarian yang menggambarkan perilaku masyarakat ketika mengolah sawahnya.

Penabuh Terebang dan Angklung Badud menggunakan busana Baju Kampret, Celana Sontog, dan Totopong. Para penari juga menggunakan busana yang sama, hanya berbeda warna. Hal ini untuk membedakan pemberian tugas yang diperankan.

Bangklung tumbuh pertama kali di Kampung Babakan Garut, Desa Cisero, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.

Nah, itulah kesenian angklung yang khas dimiliki oleh Kabupaten Garut. Jika anda tertarik untuk menonton kesenian-kesenian tersebut, anda bisa langsung saja datang ke Kabupaten Garut dan tidak menutup kemungkinan, anda juga bisa belajar cara memainkannya. Menarik bukan?

Situ Bagendit, Warisan Bernilai Moral Tinggi

Situ Bagendit, http://bandung.panduanwisata.id/
satuindonesia45.blogspot.co.id- Situ Bagendit, suatu danau yang menjadi jiwa masyarakat Garut karena ketenarannya di Indonesia. Danau ini terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, sekitar 5 km dari Kota Garut. Dikelilingi persawahan dan perkampungan penduduk dengan latar belakang pegunungan berselimutkan awan tipis. Keberadaan Situ Bagendit tak lepas dari kisah legenda yang melingkupinya.

Sebelum muncul danau, wilayah tersebut merupakan sebuah perkampungan dengan kondisi alam yang sangat subur. Namun, masyarakatnya hidup dalam kemiskinan. Penyebabnya adalah seorang janda kikir bernama Bagende Endit atau Nyi Endit. Ia membeli hasil panen penduduk dengan harga murah. Saat persediaan menipis, Nyi Endit menjualnya dengan harga mahal.

Suatu hari, datanglah seorang kakek yang meminta sedikit makanan dan minuman. Bukannya memberi, Nyi Endit malah mengusir, Hari berikutnya, kakek itu datang kembali. Perlakuan Nyi Endit masih sama. Pada hari ketiga, Nyi Endit semakin marah dan langsung mengusir kakek itu. Sebelum pergi, kakek itu menancapkan tongkatnya di halaman rumah Nyi Endit. Saat tongkat dicabut Nyi Endit, menyemburlah air dari lubang bekas tancapan itu. Makin lama air itu semakin besar dan banyak. Akhirnya menenggelamkan Nyi Endit dan seluruh hartanya. Dari situlah nama Situ Bagendit muncul.

Situ Bagendit sendiri merupakan kawasan wisata sejak zaman penjajahan Belanda. Di sekitar danau berdiri hotel yang dibangun pada tahun 1920. Akibat Perang Dunia II, Situ Bagendit terbengkalai dan hote itu tinggal puing. Pada 1980-an, pemerintah membangun kembali Situ Bagendit. Permukaannya dibersihkan dari eceng gondok dan tanaman liar. Berbagai fasilitas penunjang pun dibangun.

Saat ini berbagai permainan sudah tersedia di Situ Bagendit. Misalnya sepeda air, jet ski dan kano, Meskipun banyak permainan modern yang tersedia, wisata rakit rupanya masih menjadi favorit sampai dengan saat ini. Wisata rakit masih menjadi idaman dan andalah Situ Bagendit dalam menarik pengunjung, baik itu dipakai untuk makan bersama sambil menikmati pemandangan tengah danau, sampai kegiatan memancing para warga sekitar dan warga di daerah Garut lainnya. Tak hanya itu saja, di pinggir Situ Bagendit juga tersedia kereta mini. Setiap tahun, Pemkab Garut menyelenggarakan Festival Bagendit yang berisi berbagai macam kesenian daerah seperti lais, debus, dan hadro.